Tuesday, October 25, 2011

Saturday, October 15, 2011

Artist's Conversation


    10 / oct / 2011




   Thanks for your time and your support guys,,,

   cheers

   photos by nanda / kelas pagi yogyakarta

Tuesday, October 11, 2011

Review | Exposure Magz


The First 3Point Award to Respect Consistent Contemporary Photographers











Last Saturday (10/8), the 2011 3Point Award photo exhibition was officially opened for public. Taking place at the house of Kelas Pagi Yogyakarta (KPY), Prawirodirjan, Yogyakarta, the exhibition presented three series of contemporary photography works by three young photographers—Doni Maulistya, Dito Yuwono, and Seto Hari Wibowo. The award and photo exhibition is presented by the collaboration of KPY, Lembaga Indonesia Perancis/LIP (Centre Culturel Francais/CCF), and Mes56—a leading contemporary photography community based in Yogyakarta.
Giving a speech during the opening ceremony, Doni Maulistya revealed that the award and the exhibition emphasizes not merely on the final result, but more on the creative process. “Hence, we highly hope that all visitors actively interact with us—the three photographers—to share the process we’ve gone through,” he suggested.
Been held for the first time ever, the 2011 3Point Award is presented to young contemporary photographers to respect and appreciate their consistency and activity in contemporary photography. This year’s award-winning photographers will then be the juries and curators for the coming year’s award giving. The award and photo exhibition is presented also to commemorate the Month of Photos to hold on November by LIP/CCF.

Photo: doc. of 3Point Award
Angki Purbandono, a renowned Indonesian contemporary photographer, who acted as this year’s curator (while members of Mes56 became the juries), emphasized that the award is the process the photographers has undergone themselves. “They (the photographers) presented their concept first, followed by next process which includes a 6-month sharing and other technical preparation,” he explained to Exposure magazine. “During the process, even in the curatorial phase, the photographers were actively involved.”

Left-right: Seto Hari, Angki Purbandono, Dito Yuwono, Doni Maulistya (photo: doc. of 3Point Award)
The result of the concept and process is then displayed in the photo exhibition; each artist presented their own unique, distinctive works. Doni Maulistya presented “Sudah Saatnya (It’s Time)”—a series of photographs depicting his effort of freeing himself from his hyper-communal family, Dito Yuwono came with a series of close-up portrait photos entitled “Have We Met?”, while Seto Hari Wibowo presented “Di Belakang (Behind)” which depicted a family’s kitchen as an intimate spot on the house.

Artist talk, October 10 (photo by Berto Gesit)
Speaking about next year’s award, Angki said, “We hope that this year’s winners will share their experience and process with the future winners.” Angki also optimistically said that the award aims to go national and even international. Hence, next year’s awarding and photo exhibition will take place in other potential cities. The 2011 3Point Award photo exhibition will be open for public to October 31. 

Sunday, October 9, 2011

Review | Jogjanews.com


Pameran Fotografi “3Point Award” Mes56, Dorong Konsistensi Fotografi Kontemporer Anak Muda


October 9th, 2011 | 18:37

Fungsi dapur tidak hanya dimanfaatkan sebagai ruang persiapan memasak dan proses memasak tetapi juga bisa menampilkan fungsi lain. Di Bromo, dapur kerapkali menjadi fungsi tempat bertemunya keluarga, teman atau siapa saja.
Suasana Pameran Fotografi "3point Award" oleh MES 56
di Rumah Kelas Pagi Jogja , Sabtu (8/10)
Bagi masyarakat tradisional Jawa, dapur juga biasa sebagai tempat menyimpan hewan ternak dan peralatan pertanian. Bahkan pada masyarakat pinggiran kota Jakarta, dapur melebur menjadi satu ruangan dengan ruang interaksi dan tempat tinggal sebuah keluarga.

Inilah yang terekam dalam karya fotografi Seto Hari Wibowo dalam Pameran Fotografi “3Point Award” MES 56 yang diselenggarakan di Rumah Kelas Pagi Jogja, Sabtu-Senin (8-31).
Seto hari Wibowo adalah salah satu dari tiga orang penerima 3point Award yang diselenggarakan MES  56 . Selain seto penerima 3point Award yang lain adalah Dito Yuwono dan Doni Maulistya.
Selain Seto dengan konsep fotografi “Di belakang”, dalam pameran fotografi yang didukung Jogjanews.com ini, Dito Yuwono menampilkan tema “Have Meet” sementara Doni Maulistya yang menampilkan konsep “Sudah Saatnya”.
3point Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada tiga orang muda atas konsistensinya di dalam aktifitas fotografi kontemporer.
Tujuannya adalah mempromosikan konsep dan kreatifitas fotografi kontemporer sebagai inspirasi untuk generasi muda yang konsisten dengan fotografi sebgai mediumnya.
Angki Purbandono, kurator pameran menuturkan 3Point Award adalah penghargaan yang sifatnya reguler yang diberikan terhadap sikap konsestensi anak muda di bawah 30 tahun yang aktif dengan eksperimental dan gagasan  dalam  fotografi yang lebih spesifik ke kontemporer.
“Penghargaan itu penting menurutku, konsistensinya dan regenerasinya ada pembuktian dan di situ diuji. Aku yakin award semacam ini akan menjadi regenerasi yang bagus dan sehat,” kata Angki, Sabtu (8/10) malam.
Proses penghargaan ini dimulai sekitar satu tahun lalu dan menariknya para penerima penghargaan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal fotografi. Ketiganya memiliki aktifitas yang bermacam-macam mulai dari fotografi jurnalistik, eksperimen, dan riset.
“Padahal mereka aktifitasnya lebih dari tiga tahun dan tidak punya pendidikan formal fotografi. Ini yang patut kita menghargai supaya aktifitasnya dalam fotografi kontemporer selalu menjadi inspirasi bagi yang muda,” jelas Angki.
Tema yang ditampilkan berasal dari masing-masing fotografer dan kurator hanya mengembangkan dan mengkomparasi sesuai dengan pengalamannya sebagai seniman visual.
“Mereka lebih memperlihatkan teknologi yang berarti untuk orang lain apabila gagasan itu diolah dari pengalaman atau situasi sekitar mereka. Jadi, bukan aktifitas teknik ata cerita dongengya (dalam pameran ini) justru aktifitas mereka melihat realitas dulu lalu mengembangkannya,” ujar Angki.
Selain menampilkan 55 karya fotografi, ada agenda Artist Conversation di Rumah Kelas Pagi Yogyakarta, Senin (10/10) jam 4 sore. (Jogjanews.com/Anam)

Friday, October 7, 2011